Kamis, 26 Mei 2016
RINAI KASIH TAK TERLEPAS
RINAI KASIHKU TAK TERLEPAS
Di bilah jiwa yang tak ranggas
di asa yang tak berlepuh
harap yang tak pupus
di sana semai kasih yang tak pupus
telah jauh kurengkuh cintamu
sedalam barhut yang tak terukur
dari ladunia yang merasuk
aku hanya mengiginkan dirimu
tatih langkah tak kuperduli
seok jejak tak kupikirkan
tujuanku hanya dirimu
riak riak buih kubiarkan
dan aku lebih tak perduli lagi
walau lebam menggurat
bhilu mencerca
langkahku tak henti
kayuhku tak akan lelah
karena aku sangat mencintaimu
lusuhpun sering bertandang
cemaspun datang merendang
karena aku takut kehilangan dirimu
cntaku tak terkikis waktu
ketika hari meregat dengan teriknya
malam mengulum dengan kebimbangan
namun cintaku tak tergerus sedikitpun jua
rindu mengubang tak beranjak
kangen yang meruang tak berpigura
rindu kian mendera
sekam bara cinta merejang saga
pualam hati tak berpaling setitikpun
aku hanya mencintaimu
merindukanmu
walau sejuta cecar merejam
lentikan lentikan bebanpun kerap menjarah
hatiku tak goyah
cinta ini telah berbalut kuat
tak mungkin bisa kupungkiri
karena aku sangat mencintaimu
tak sejengkalpun jejak kutarik
langkahku gontai dan pasti
untuk menggenggam jemari kasihmu
luruh dalam pelukan cintamu
riung rasa yang tak padam
menjeruji di bongkah rasa
buncah yang tak pernah reda
larung cinta yang tak letih
hanya gunjah cintaku yang tak pernah jera
rindu ini
cinta ini
hanya untukmu kasihKu-
DEKAPAN RINDU
DEKAPAN RINDU
Oh desir angin yang berlalu
sampaikan salam rinduku untuknya
wahai awan berarak katakan kepadanya
saat ini kangen yang meresah tengah menggelut
Sang sunyi mengapakah kau membisu
tak tahukah betapa kalut rejang cinta yang menggulai
cemas dan cemas terus menerjang,
karena aku sangat takut kehilangan dirimu
Pawana yang semilir katakan padanya,
bahwa gelut cinta ini terus menggulana
kelopak ini tak terpejam sedikit juapun.
tera siluet wajahmu terus melukis benakku.
kilir asmara yang membelit prnaku.
tak mampu kualihkan kepada siapapun.
cinta yang menggulai kuah
tatap yang terajut dengan gelayutnya
nanar tak pejam
bayang wajahmu
senyummu
simpony pribadimu.
semua tak pudar dari regatan rasa kangen ini
rindu menggulana
kangen mengundah,
diri terkungkung derita yang indah
kunikmati perih pedihnya
akupun tak ingin kelepaskannya sedetikpun
mengenang dirimu
adalah sesuatu yang terindah dalam anganku
cinta yang memenjarakan diriku,
dengan kekang jeruji yang kuat
hingga aku tak sanggup melepaskannya,
tak sanggup untuk lari darimu
Betapa aku mencintaimu
Dewi asuhan rembulan
pualam jiwaku
yang selalu menerangi setiap langkahku
cintaku yang terbalas,
anugrah yang tak terukur oleh apapun jua.
untukmu ratna juwitaku
ketulusan yang menyulam hatiku
untuk sebuah cinta.
hanya untukmu
relung ini selalu menyebut namamu
pandang ini hanya pada wajahmu.
dan kuingin dekap rindu ini,
pelukan cinta ini tak terlepas lagi selamnya.
Minggu, 15 Mei 2016
Lalu Husnul Yaqien Juniansyah
SAMUDRA KASIH YANG TAK PUPUS
Seputih angan mengepak langit hati...
diantara mega,menembus awan kelam yang menyeruduk
di buruj hiasan bintang kemintang jiwa yang mendamba
seluas sahasa yang melepah,samudera cinta tak bertepi
riak kasih berbuih rindu,desir lembut pawana mengibas
rasa membelai indah,sang jiwa dirundung rindu
bercengkrama di dahan asmara dalam hayal insani
tak terusik oleh gelagatnya dunia,cinta meruak jendela maya
tertambat hati tak beranjak oleh luapan rasa yang menggebu
kangen dalam bisikan manja terdengar lirih dalam desah
suara itu parau dengan rayuan paramitha yang mengalun
diantara halimun kasih,lirik mendayu dengan gairahnya
kidung cinta meliuk indah diantara nafas cinta
pelukan semakin erat tak terpisahkan dalam dekapannya.
memadu kasih di taman firdaus,mencurahkan segala hasrat
melepaskan rindu dendam haru birunya cinta
satu rasa dalam cinta,bersama menempuh bahtera
melawan ombak.menampik badai,berulam suka duka
bahagia dan derita menjadi hiasan langkah cinta
resah gelisah,cemas mengulam bila jauh betenggang
rindu mendera. harap menggelut.cemburu memasung
kadang benci yang terlahir,namun itu semua lukisan cinta
merajut romantika yang penuh dengan gejolaknya
cintaku tak surut dan pudar.seiring sejalan,setulus hati
semurni cinta yang merenda kasih di bilah bilah setia
bersama dalam segala cerca dan dilema yang menera
menempuh kancah prahara,sampai ke penghujung
rindu menera dari lautan jiwa,riak riak angan berharap
mega kemilau semburat,samudera hati melukis kaki langit
di batas ambang pandang,tatap menyorot ke depan
jingganya langit senja mengurai,kilauan air lautpun berbinar
rindu semakin meruang di relung kalbu yang tak tertahankan
saat kau kepakkan pesonamu di lepas pantai kerinduan
kaki serasa ingin melangkah meniti buih buih ombak atma.
jika aku bisa menitinya,mungkin aku akan berjalan gontai
lenggang di antara gelombang dan ketemui dirimu
karena gunjah rasa kangen ini terus mendera
regatan ratah rindu yang memaksa,kelu rasa menjalar indah
anganpun buyar,oleh ilusi wajah yang terlukis di langit saga
aku bangkit dari menung papa,berdiri merentang kedua tangan
mengayuh kaki dan kuingin terbang merangkul bayangmu
rambutmu terurai lepah,terulas angin yang berhembus halus
aku tersadar dari hayalku dan kutemukan diri duduk terpana
bantal,gulingpun berserakan tak menentu di sekitarku
ingatkah kau kejadian yang menerpa relung asa
rasa kangenlah yang membuat diri lupa dengan keadaan
ketika rindu meregam dada dengan belainya
tersumbat segal nafas menyesak,kadang terhela panjang.
oh betapa cinta telah merubah polah,prilakupun berbeda
aneh,unik,penuh mistery dan orangpun semakin tak mengerti.
namun keadaan itu terus berpacu dengan waktu
kadang ku berceloteh dan berbicara sendiri
kata dan ucap terlontar tanpa di sadari
tatapan meredup,sayu.terkadang nanar
ketika rasa itu datang membalut,mengulas sekujur rasa
dinding dan cecakpun ku ajak bicara tentang cinta
terkadang tingkahnya di luar logika
namun itu semua adalah sebuah paparan nyata
dari sang nara yang kepayang dirundung smara
dalam denyut nadi,detak jantung,
dalam tidur ,jaga dan mimpi ini
hanya aliran darah cinta yang terpompa
Dan haratpun berjalan di lautan kasih yang tak bertepi
terbang besama rasa rindu yang membelah samudera
yang ku tahu,saat ini betapa aku merindukanmu
cinta telah tertoreh dalam dalam relung sanubariku
dengan tatahan yang dalam dan gurat yang tak pupus
Lalu Husnul Yaqien Juniansyah
DEKAPAN RIMBA GAIRAH
saat nafas tersendat tak berguna,
ketika asa telah pasrah
belantara kasih mendekap desah ladunea
indah tersendat di dada bara
angan memeluk hembusan gairah
diantara jantung langit yang saling merangkul
berpatuk saling merengkuh,erat tak terlepas
meliris lantun cinta,hasratpun saling menggapai
dekapan itu lekat di sumbu rasa.
belaian lembut merayap rengkuh
hangatnya menjalar di sulur gairah
gelinjang angan kian panas
dekapanpun semakin erat
gairah bergetar tak menentu
meraba kedalaman cinta
hanya kita yang merasakannya,
ketika bara hasrat saling memintal.
mengayuh keinginan yang sama.
dengan dekapan rindu yang membuta
rengkuhpun berpadu dalam satu gelora,
gairah yang saling membutuhkan
dekapan di rimba kasih,
luruh dalam pelukan yang erat
berpagut hangat di bibir angin,
saling meraih dengan gejolak
keheningan terasa semakin indah,
ketika dekapan itu tak terlepas
hasrat yang saling bertalut,
harunya rasa saling berpaut.
menggulira dengan binar gejolak,
di relung relung persendian
menyengat hingga palung jiwa
di sana hanya ada rasa yang membalut
melemahkan seluruh kekuatan,
gemertahpun angan terus berpacu
berkubang membilur jiwa,
merasuk dengan cengkramnya,
membelit tak ampun
terkulai dengan lunglai
tak berdaya tuk beranjak
dekapan itu terlampau kuat,
mengikat prana prana smara
Lalu Husnul Yaqien Juniansyah
BARA CINTAKU HANYA UNTUKMU
Telah pupus semua anganku kepada siapapun
segala hasrat telah sirna kepada apapun selain dirimu
cinta sungguh unik merenda benak dengan rejangnya
mengalahkan segala logika yang kelayap
merubah,merombak tingkah laku seketika
menggurat tiba tiba di relung sanubari tanpa disadari
senyum,canda,tawa,tangis,air mata menghias
bahagia,duka,lara ,nestapa mengukir gurat wajah
semua menjadi indah terasa dalam relung sanubari
bulir bulai asmara telah bersemi dari kelopaknya
kidung cinta bersenandung dengan gairahnya
ketika seraut wajah ayu menera pelupukku
ulas senyum yang membuat aku terpana
lesung pipit yang melukis indah di pipimu
letik bulu matamu,tatapanmu,kerlingmu
mengulum sejuta pesona yang tak terkalahkan
kata kata indahpun yang terlontar dari bibir yang mungil
sungguh aku tak mampu lagi mengelak
tak sanggup melepaskan jeratan cinta yang membelenggu
terkungkung rindu dengan kangen yang mengikat kuat
hingga aku tak berdaya untuk berpindah ke lain hati
terkunci sudah celah keinginan untuk mencintai orang lain
tertutup sudah rasa rindu kepada siapapun selain dirimu
cintamu telah memenjara prana ragaku
aku terkulai dalam duli kasihmu
tunduk,takluk oleh regam asmara yang membelitku
pawana berdesir dengan semilirnya
angin bertiup dengan hembusannya
daun daun dengan gemersiknya
riak air berisik dengan gemerciknya
semua kudengar indah memapar
bagai alun simpony yang mendendangkan lagu cinta
semua terasa syahdu membuai
kala bulai cinta mekar dengan rekahnya
tak pernah sekalipun dalam benakku untuk melupakanmu
semua menjadi kian membara dengan kuahnya
indahnya rinai kasih yang kau sandangkan dalam jiwaku
hingga aku tak mampu menahan gejolak yang meronta
rindu ini,rasa kangen ini dan balutan cinta ini
hanya untumu kasihku
Langganan:
Postingan (Atom)